GEROMBOLAN TIKUS MENYERANG TANAMAN PADI






          Tikus  termasuk jenis binatang mamalia , berkembang biak dengan melahirkan, sekali beranak  seekor induk tikus bisa  melahirkan  sekitar 5 – 10 ekor anak, masa hamil induk tikus berkisar  19 -21 hari. Masa reproduksi induk tikus tergolong cukup cepat, bisa mencapai  5 – 10 kali melahirkan dalam setahun. Akibat jarak melahirkan  yang begitu pendek dan jumlah anak ygang begitu banyak ,maka dalam masa2 tertentu terjadi ledakan populasi tikus. Saat itulah tikus membutuhkan pasokan makanan yang banyak untuk koloninya, tampa ampun segala jenis bahan yang bisa dimakan yang ada disekitarnya habis dilahapnya tak terkecuali padi sawah.
               
 Jika keberadaan gerombolan tikus berada diareal persawahan,maka pergesekan kepentingan antara petani dan kawanan tikus tidak dapat dielakkan, tikus akan memakan /merusak padi yang ditanam petani.intensitas serangan dimulai dari padi umur  satu bulan sampai padi berbuah dan masak,mereka tidak hanya memakan buah padi  tapi padi yang baru ditanam pun tak luput dari serangan gerombolan tikus tsb, dengan cara memotong 2 batang padi muda dan memakan sedikit umbinya kemudian sisanya dibiarkan.serbuan ini menimbulkan kerugian/kerusakan bisa mencapai 100% alias habis tampa bisa diharapkan lagi. Menghadapi kenyataan ini para petani tentu tidak bisa berdiam diri, berkaca  dari mahalnya biaya pengolahan sawah dan harapan panen yang ada didepan mata, maka terjadilah konflik yang tidak bisa terelakkan dipersawahan. Konflik yang tidak terselesaikan dari musim kemusim, keduanya saling bertahan dan berargumen dengan egonya masing2, kedua pihak saling menyerang dengan taktik dan kemampuan  keunggulan  yang dimiliki .pihak gerombolan tikus  menyerang  denga cara bergerilya, serang dan sembunyi terutama sekali malam hari, dimana pada waktu malam hari pihak petani memiliki pertahanan yang sangat lemah, mereka tertidur pulas sebab tenaga mereka  telah terkuras habis bekerja disiang hari, saat itulah gerombolan tukus dengan leluasa menyerang  areal persawahan dengan  memotong,  memakan menginjak  bahkan ada yang diangkut kesarang. Demikianlah serangan dilancarkan  dari malam kemalam serbuan telak tampa ampun mereka lancarkan sehingga kerugian yang diderita para petani sulit untuk dihitung  dalam waktu pendek ditambah lagi dengan kerugian dari segi psikis. Dari sekian hebatnya serangan dari gerombolan tikus ada petani yang shok bahkan depresi,, apalagi petani yang pengolahan sawahnya memakai biaya  pinjaman bank.  genderang perang telah ditabuh karena petani merasa punya hak disawah tsb dengan bukti pembayaran pajak yang dilakukan tiap tahunnya dan harga dirinya sebagai petani terusik. Sekian banyak biaya yang habis, sekian banyak tenaga yang dikerahkan, sekian lama waktu diperlukan untuk menghasilkan panen padi  yang bagus dan memuaskan, tiba2 saja ada yang membuat masalah, ada saja yang merusak , ada saja yang memakan denga tampa alasan yang dibenarkan alias illegal, tentu saja Pihak petani tidak terima. Karena mereka telah di serang, mempertahankan hak adalah kewajiban dan jihad, rencana serangan balikpun dipersiapkan, segala cara dan strategipun disusun, mulai cara yang rasional sampai yang irasional, cara sederhana sampai cara yang modern, cara biasa  bahkan ada cara yang tidak biasa. Karena begitu gencar dan masifnya serangan yang dilakukan gerombolan tikus meninggalkan kerusakan yang begitu nyata. Petani yang kurang rasional adakalanya mereka mendatangi orang pintar/dukun untuk dibuatkan jimat penangkal tikus atau bahan2 lain yang sudah dimantrai, sebahagian petani menghadapi serbuan gerombolan  tikus ini ada yang memakai racun tikus, perangkap, jaring bahkan ada yang memakai bahan organic  yang baunya tidak disukai tikus seperti buah mengkudu, karbit dan bahan lainnya. Ada juga  petani yang memakai cara agak unik bahkan canggih seperti kentongan dari kaleng susu/sarden didalamnya diisi batu kerikil kemudian digantung sedemikian rupa, akan berbunyi jika digoyang angin. Cara yang lebih canggih dengan memancarkan gelombang suara ultra sonic dengan ukuran panjang gelombang tertentu mengakibatkan kacaunya memory pada otak tikus. Ada juga petani memakai musuh alami seperti melepas kucing dan burung hantu  dipersawahan bahkan ada yang punya ide untuk melepas ular cobra disawah tapi cara ini cukup beresiko ,juga sulit mendapat persetujuan petani lain karena ular cobra ini sulit dikontrol.. Karena serbuan gerombolan tikus ini tidak pandang bulu, tidak pilih2 sawah ada sebahagian petani yang tidak dapat menahan emosinya dengan berkoordinasi beberapa orang team petani dilengkapi kayu pemukul serta anjing pemburu langsung melakukan penyergapan kebasis pertahanan tikus dengan  menghancurkan bungker2 tempat perlindungan gerombolan tikus besembunyi. Ada jug aide yang lebih gila  karena kawanan tikus suka menyerang sembunyi2 dalam keadaan gelap dianjurkan petani mamasang lampu penerang disawah dimalam hari, bahkan ada yang menganjurkan petani tidur disawah.
          
  Dari sekian banyak cara dan upaya yang  dilakukan petani untuk membendung  serbuan gerombolan tikus keareal persawahan, tiap2 cara tersebut  memiliki kelebihan dan kekurangan masing2 baik dari segi anggaran dan keefektifannya. Yang jelas perseteruan antara  gerombolan tikus melawan petani sawah belum ada tanda2 akan berakhir, yang ada hanya jeda serangan, kalau tidak bisa dikatakan gencatan senjata. Sewaktu2  perseteruan itu akan meletus lagi dengan waktu yang tidak bisa ditentukan.Korban  harta dan jiwa akan selalu terjadi secara periodic karena kedua belah pihak saling tidak mau mengalah karena berebut kepentingan, pihak tikus mengklaim bahwa padi adalah makanannya, sementara petani bersikeras dia yang menanam padi disawahnya , perselisihan dan penyerangan diantara kedua belah pihak dapat saja terjadi sewaktu2 apalagi belum ada satupun pihak ketiga yang berniat jadi penengah dalam permusuhan bebuyutan yang abadi ini……WALLAHU A’LAMBISSAWAB………

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MEMPERBAIKI SPRAYER YANG MACET / RUSAK

DASYATNYA INOVASI PERTANIAN

ULAR COBRA MUSUH ATAU TEMAN PETANI SAWAH